Dampak ACFTA terhadap Perekonomian Indonesia

Nama : Rahayu Puji Lestari
Kelas : 4EB17
NPM : 29210524

BAB I
PENDAHULUAN

Acfta (Asean China Free Trade Agreement) merupakan salah satu bentuk kerja sama liberalisasi ekonomi yang banyak dilakukan indonesia dalam 10 tahun terakhir ini. Awal januari 2010 mulai pemberlakuan mengenai asean china free trade agreement. Ini merupakan perang mutu, harga, kuantitas akan suatu pelayanan barang dan jasa serta industri pasar global china. Mengapa china? Seperti yang kita ketahui, harga barang produksi china relatif murah dan diminati konsumen indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kualitas barang yang dihasilkan oleh china.

Image

BAB II

PEMBAHASAN

Pada tahun 2010, Indonesia perlu mempersiapkan tim yang diharapkan mampu member kontribusi positif memperkuat daya saing global. Pemerintah bersama kamar dagang dan industri (kadin) indonesia dan asosiasi indonesia (apindo) membetuk tim bersama asean-china free trade agreement. Tim ini berperan menampung keluhan terkait hambatan pengusaha menghadapi pelaksanaan acfta yang dimulai awal januari 2010. Tim yang dipimpin langsung oleh menko perekonomian, deputi menko (perekonomian bidang industri dan perdagangan) edi putra ini menyoroti kebijakan, potensi gangguan ekspor impor dan pemanfaatan peluang. Dengan adanya tim ini dapat dipantau perbandingan seberapa besar kekuatan barang kompetitor. Keluhan-keluhan dari para pengusaha bisa dipakai untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang perlu ditangani demi memperkuat daya saing industri nasional di ajang kompetisi acfta. Namun, pada kenyataannya, pembentukan tim tersebut kurang cukup membantu dalam menghadapi persaingan global. Hal ini dikarenakan masih minimnya daya saing produk indonesia yang menjadi tombak perekonomian. Banyak faktor yang menentukan tinggi rendahnya daya saing. Salah satunya adalah peran dari strategi perdagangan dan industri. Tanpa strategi industri dan perdagangan, suatu negara tidak mungkin membangun industri yang kompetitif dan produktif. Apabila dilihat dari daya saing produk industri, indonesia masih minim dalam menghadapi persaingan, sedikitnya ada 14 sektor usaha yang harus dirundingkan ulang (renegoisasi) untuk penangguhan keikutsertaan dalam acfta selama 2-5 tahun kedepan.

Image

Dalam hal ini, terdapat dampak positif dan negatif dari adanya ACFTA yang diberlakukan oleh Indonesia.

A)    Dampak Negatif

  1. serbuan produk asing terutama dari Cina dapat mengakibatkan kehancuran sektor-sektor ekonomi yang diserbu. Padahal sebelum tahun 2009 saja Indonesia telahmengalami proses industrialisasi (penurunan industri). Pasar dalam negeri yang diserbu produk asing dengan kualitas dan hargayangsangat bersaing akan mendorong pengusaha dalam negeri berpindah usah dari produsen di berbagai sektor ekonomi menjadi importir atau pedagang saja. Sebagai contoh, harga tekstil dan produk tekstik (TPT) Cina lebih murah antara 15% hingga 25%. Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade sudrajatusman, selisih 5% saja sudah membuat industri lokal kelabakan.
  2. Karakter perekomian dalam negeri akan semakin tidak mandiri dan lemah.Segalanya bergantung pada asing. Bahkan produk seperti jarum saja harus diimpor. Jika banyak sektor ekonomi bergantung pada impor, sedangkan sektor-sektor vital ekonomi dalam negeri juga sudah dirambah dan dikuasai asing, maka apalagi yang bisa diharapkan dari kekuatan ekonomi Indonesia.
  3.  Peranan produksi terutama sektor industri manufaktur dan IKM dalam pasar nasional akan terpangkas dan digantikan impor. Dampaknya ketersedian lapangan kerja semakin menurun. Padahal setiap tahun angkatan kerja baru bertambah lebih dari 2 juta orang, sementara pada periode Agustus 2009 saja jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,96 juta orang.

 

B)    Dampak Positif dari adanya ACFTA

  1. ACFTA akanmembuat peluang kita untuk menarik investasi. 

Hasil dari investasi tersebut dapat diputar lagi untuk mengekspor barang-barang ke negara yangtidak menjadi peserta ACFTA.

  1. Dengan adanya ACFTA dapat meningkatkan voume perdagangan. Hal ini dimotivasi dengan adanya persaingan ketat antara produsen. Sehingga produsen maupun para importir dapat meningkatkan volume perdagangan yang tidak terlepas dari kualitas sumber yang diproduksi.
  2. ACFTA akan berpengaruh positif pada proyeksi laba BUMN 2010 secara agregat. Namun disamping itu faktor laba bersih, prosentase pay out ratio atas laba jugamenentukan besarnya dividen atas laba BUMN. Keoptimisan tersebut, karena denganadanya AC-FTA, BUMN akan dapat memanfaatkan barang modal yang lebih murahdan dapat menjual produk ke Cina dengan tarif yang lebih rendah pula Porsi terbesar (91 persen) penerimaan pemerintah atas laba BUMN saat ini berasal daribumn sektor pertambangan, jasa keuangan dan perbankan dan telekomunikasi. Bumntersebut membutuhkan impor barang modal yang cukup signifikan dan dapat menjualsebagian produknya ke pasar Cina.

Image

Pada 2011, Perdagangan bebas memang memberikan keuntungan terutama pada konsumen dengan banyak macam produk dan harga yang lebih murah. Namun, di sisi lain menyebabkan kerugian bagi perusahaan yang produknya tidak dapat bersaing. Sebelum adanya perdagangan bebas dengan China pun Indonesia sudah dibanjiri oleh produk-produk China apalagi jika kemudian produk China masuk tanpa bea masuk atau dengan tarif nol persen maka sama saja melegalkan penyelundupan. Produk yang tidak dapat bersaing itu terutama adalah produk yang sifatnya subsitutif. Jadi jika dua atau beberapa produk di pasar yang sifatnya subsitutif, yang menawarkan harga lebih murah lah yang akan dipilih konsumen. Akibat banyaknya perusahaan yang kalah bersaing harus gulung tikar ataupun harus melakukan konstraksi akibat pengeluaran agregat masyarakat terhadap produk industry nasional lebih kecil dibanding pendapatan nasional (jumlah barang yang diproduksi), maka terjadilah pengurangan tenaga kerja yang berakibat meningkatnya pengangguran. Akan sangat banyak terjadi pengangguran karena perusahaan-perusahaan tersebut adalah industry padat karya yang telah banyak menyerap tenaga kerja. Selaim itu penerimaan pemerintah dari tariff juga akan berkurang. Bea masuk yang ditargetkan dalam APBN adalah Rp 9 triliun dengan adanya ACFTA akan berkurang sebanyak Rp 2 triliun.

Image

Pada 2012, Industri manufaktur merupakan sektor industri padat karya  yang paling terancam.  Diperkirakan ada sekitar tujuh sektor kemungkinan merugi, termasuk baja, elektronika, tekstil dan produksi tekstil (TPT), dan furniture. Biaya produksi di Indonesia tergolong tinggi sehingga harga pasar pun lebih tinggi dibandingkan harga produk China. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa kebanyakan produk manufaktur China bersifat subsitutif terhadap produk manufaktur Indonesia. Hal ini didukung oleh data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa impor produk murah dari China menyebabkan pangsa pasar usaha tekstil dan produk tekstil (TPT) domestik turun dari 57 persen pada 2005 menjadi 23 persen pada 2008.Selain itu, kita tahu bahwa ekspor yang paling memberikan nilai positif terhadap neraca perdagangan antara China dan Indonesia adalah ekspor bahan mentah dan migas. Indonesia defisit 3,2 miliar dollar AS dalam perdagangan dengan China. Defisit ini, terutama bersumber dari perdagangan nonmigas, mencapai 4,6 miliar dollar AS. Jika kita proyeksikan ke depan, defisit ini akan membesar karena defisit perdagangan nonmigas sangat sulit tertutupi oleh surplus dari migas. Oleh karena itu, Indonesia harus semakin meningkatkan ekspor berbasis sumber daya alam, baik pertanian maupun pertambangan, untuk mengurangi defisit perdagangan. Namun dampak yang dikhawatirkan bagi kondisi perekonomian dalam negeri adalah krisis bahan baku industri terutama untuk konsumsi dalam negeri terutama migas karena kebanyakan telah diimpor ke China. Inilah yang menyebabkan bahan mentah menjadi langka dan mahal di dalam negeri. Oleh karena itulah, ACFTA dinilai telanjur dan tergesa-gesa. Dampak dari penerapan ACFTA yang tergesa-gesa ini adalah ketergantungan ekonomi Indonesia akan semakin tinggi terutama terhadap produk-produk sensitif, seperti pangan dan tekstil. Ini mengakibatkan melemahnya daya serap tenaga kerja yang berujung meningkatnya pengangguran dan melambatnya pertumbuhan investasi. Namun menurut pandangan mereka yang setuju, ACFTA seharusnya bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Image

Pada 2013, Daya tarik China adalah pasar yang luar biasa besar, apalagi kemakmuran rakyatnya meningkat terus. Dengan pendapatan nasional China yang sebegitu besarnya tentunya pendapatan riil masyarakat mereka juga besar. Ini memberi peluang yang besar bagi negara-negara lain untuk mengekspor ke sana. Lepas dari kontroversi apakah ACFTA merugikan atau tidak sebaiknya pemerintah tetap harus memperkuat daya saing dengan berbagai kebijakan. Langkah yang sebaiknya dilakukan adalah menyiapkan berbagai instrumen yang mampu mendorong daya saing pengusaha lokal, di antaranya memperbaiki infrastruktur dan birokrasi, ketersediaan energi dan bahan mentah yang murah dan mudah, dan menekan suku bunga untuk meningkatkan investasi.

Pada 2014, Pengaruh ACFTA terhadap perekonomian Indonesia pada sektor barang mainan anak-anak. Dengan adanya perdagangan acfta di Indonesia menyebabkan produksi dalam negari kalah bersaing dengan produksi luar negeri terutama hasil produksi barang cina yang saat ini membanjiri pasar local khususnya barang berupa mainan anak – anak. Perdagangan barang impor sangat merugikan bagi para pengusaha kecil dan menegah dikarenakan produksi barang local kalah bersaing dengan barang impor,karena barang impor harga pasarnya lebih murah dibandingkan hasil produksi barang dalam negeri/barang local Menurut saya barang dalam negeri secara kualitas tidak terlalu jelek dibandingkan barang impor,malah cenderung barang local secara kualitas lebih baik di bandingkan barang impor.

Image

Barang yang masuk ke Indonesia umumnya barang impor dari negeri tirai bamboo yaitu cina khususnya barang berupa mainan anak-anak,barang impor yang masuk ke Indonesia umumnya barang yang terbuat dari bahan plastik, padahal barang dari jenis pelastik ini banyak mengandung bahan kimia, jika seorang anak menggigit barang tersebut maka anak tersebut akan terkena penyakit. Dibandingkan dengan barang local secara keseluruhan akan lebih baik dikarenakan barang lokal bahan bakunya terbuat dari kayu, sebagai contoh mainan mobil-mobilan/truk. Barang tersebut dapat tahan lama dikarenakan bahan baku yang digunakan cukup bagus.

                      

BAB III

PENUTUP

Acfta merupakan ajang persaingan global dalam bidang produksi barang maupun jasa yang diadakan sesuai dengan perjanjian indonesia dan china pada awal januari2010. Kalahnya strategi persaingan bangsa indonesia terhadap china mendominasi perekonomian semakin terpuruk. Sikap pesimisme para produsen indonesia mewarnai perang industri ini dan dijadikan estimasi indonesia untuk kalah bersaing. Acfta dipandang terlalu agresif untuk melakukan liberalisasi ekonomi indonesiayang menjadikan keterpurukan indonesia semakin dalam. Acfta menimbulkan dampak positif dan negatif bagi perekonomian indonesia. Namun hal ini tidak bisa dipungkiri dampak negatif dari adanya acfta mendominasiakan keterpurukan perekonomian indonesia yang menjadi bom bunuh diri bagi industri negara ini. Masyarakat Indonesia sendiri yang seharusnya bisa memilih mana kualitas produk yang lebih bagus untuk dirinya.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Http://uasuin.wordpress.com/2012/01/03/dampak-acfta-terhadap-perekonomian-indonesia/

Http://nurul-setyorini.blogspot.com/2013/05/tugas-2-pengaruh-acfta-terhadap.html

Http://www.fiskal.depkeu.go.id/2010/m/edef-konten-view-mobile.asp?Id=20140206141341395532023

http://rosalinadia.blogspot.com/2011/01/dilema-pemberlakuan-acfta-asean-china.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a comment